Assalamuallaikum
Aku Suka banget baca bukunya kak Aldila Dharama Wijaya dan suka juga sama postingan-postingannya di Instagram, anak muda banget dan inspiratif, kecee dahhh
Kenapa sukaa sama buku dan postingannya kak Aldila Dharma Wijaya ?
Karena, Pembahasannya engak kaku, Logis, mudah dipahami, dan pemikirannya yang cerdas
Nah.. ini aku lagi baca buku kak Aldila Dharma Wijaya yang kedua Yaitu Jangan Takut Gagal
Disini aku mau posting salah satu tulisan yang ada di bab pembahasan buku ini, menurutku ini penting banget, dan perlu banget buat para pemuda muslim baca
Tentang Ruginya pacaran
Buat yang masih pacaran hihi
Berikut ini adalah paparan Rugianya pacaran menurut Aldila Dharma Wijaya dalam buku Jangan Takut Gagal
Semoga menginspirasi dan an cepat putus dari pacaranyaa hihi :P
Silahkan dismak yahh :)
Dalam berbagai kesempatan seminar, daripada mengemukakan dalil-dalil agama untuk menjawab sebuah masalah, saya lebih senang menggunakan argumentasi yang masuk akal dan logis.
Ini bukan berarti dalil agama tidak masuk akal.
Ada dua alasan mendasar yang membuat saya tidak memakainya
Pertama, terkadang akal kita terlalu sempit dan egois untuk memahami sebuah dalil dan lebih memilih untuk menafsirkan sesuka kita sendiri.
Dan Kedua, kadang akal kita nggak cukup menjangkau apa yang dimaksud Tuhan dari dalil tersebut.
Contohnya, tentang pacaran.
Topik ini sering ditanyakan ketika sesi tanya jawab berlangsung.
Seputar bagaimana caranya supaya kita nggak pacran.
Memang dilarang agama kan ya kalau cewek dan cowok yang bukan mahramnnya pegang-pegangan atau jalan berduaan, karena akan berakibat dosa yang mengakibatkan jauhnya berkah Allah dari hidup kita. Tapi bagaimana dengan anak SMA yang memang lagi seneng-senengnya mencari pengakuan?
Atau, anak kuliah yang sering merasa kesepian?
Apa lantas mau kita "tabrak" saja dengan dalil agar mereka putus begitu ??
Ya mungkin mereka mau, tapi kebanyakan pasti nggak mau.
Apalagi buat mereka yang masih pengin seneng-seneng.
Nggak perlu ribet-ribet ambil contoh
Saya selalu menempatkan diri saya di masa lalu sebagai target pembicaraan.
Jujur, saya malas banget kalau disuruh ninggalin pacar saya saat itu dengan alasan agama.
Waktu itu mikirnya,"Ih, klise banget!"
Oleh karennnya, saya lebih suka untuk mengajar kita berpikir
Pertama
Saya akan paparkan kerugian dari pacaran :
rugi waktu, rugi uang, dan segala fokus kita akan tercurahkan pada pasangan kita.
Belum lagi kalau di tengah jalan putus, pasti kita galau dong
Nah,pas galau itu nggak enak banget.
Pasti sekolah nggak semangang.
Kalau yang sudah bekerja, fokus kerjanya jadi berantakan, dan buat move on-nya itu nggak mudah.
Hari-hari kita cuma diisi dengan meratapi kenagnan bersamannya.
Coba deh kita jujur.
Malah yang lebih parah kalau kita menemukan kenikmatan dalam galau
Dilama-lamain galaunya, terus dengerin lagu mellow yang bikin galau kita tambah awet.
Ya, mungkin memang nikmat, tapi perlu diingat kalau kita punya banyak tanggung jawab yang harus kita kerjakan.
"Tapi, aku pacaran nggak pegang-pegangan, kok"
"Yakin ? "
"Iya, aku pacaran cuma buat saling support"
"Terus,kenapa nggak sekedar temenan aja?"
Logika sederhanannya seperti itu.
Saya nggak bermaksud menyalahkan mereka yang pacaran sih.
Saya cuma mencoba untuk megurai rangkaian kerjadian yang ada di dalam fenomena pacaran.
Sisannya, mereka bisa berfikir sendiri, mau lanjut pacaran atau nggak.
Lalu, ada pertanyaa
"Gimana cara menanggulanginya?
Kadang kalaupun nggak pacaran, mereka itu TTM-an berdua-duaan di sekolah.
Kalau ditanya, ngakunya nggak pacaran, cuma temenan.
Guys, pacaran adalah hal yang memang sulit dihindarkan oleh kita di masa muda.
Dua alasan yang melandasinya adalah
Pertama, usia muda sangat haus akan sebuah pengakuan.
Kita bangga kalau punya satu hal yang teman-teman juga punya, apalagi mereka tidak punya.
Pacar salah satunya.
Alasan Kedua, di usia muda, sesorang akan memiliki energi yang tidak terbatas.
Jika energi tersebut tidak dialihkan untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat maka akan digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat
Jadi, karena nggak ada aktivitas lain yang menurut kita oke, ya sudah akhirnya energi kita dihabiskan untuk pacaran dan memikat sebanyak mungkin lawan jenis untuk mengisi cerita masa muda.
Oleh sebab itu, cara termudah agar tidak pacaran adalah dengan memfokuskan semua energi yang kita miliki untuk berbuat kebaikan.
Salah satu carannya ya dengan belajar
Energi yang tanpa batas dari anak muda seharusnya digunakan untuk belajar, untuk menggali lebih dalam lagi ilmu-ilmu dari Allah, dan untuk mempersiapkan bakal menuju masa depan terindah.
Lha, kan kalau dipikir-pikir uang juga belum punya sendiri, pekerjaan juga belum pasti, belum ada kegiatan yang benar-benar menghasilkan untuk bertahan hidup, lantas apalagi yang mau dilakukan?
Mengiisi masa muda dengan kesenangan belaka?
Nanti bisa nyesel loh kayak saya.
Label:
pacaran
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Assalamualaikum wr wb.
BalasHapusSelamat Pagi,
Saya sedang blogwalking dan menemukan blog anda. Hmm, bener juga sih pacaran banyak mudharatnya. Tapi hasutan setan buat gausa mutusin pacar lebih besar dengan iming iming bakal 'sendiri'.
Saya Soraya dari http://serumah.com.
Saat ini trend berbagi ruangan/roomsharing sangat gencar. Kami berinisiatif untuk membuat situs pencari teman sekamar agar orang-orang yang ingin menyewa rumah dapat berbagi tempat tinggal dan mengurangi biaya pengeluaran untuk tempat tinggal. Berawal dari ide tersebut, website serumah.com diluncurkan sejak awal tahun 2016.
Saat ini saya membutuhkan bantuan anda untuk memberikan review mengenai serumah.com di situs blog anda. Kami sangat menghargai jika Anda bersedia untuk memberikan review terhadap website kami dan menerbitkan di blog anda.
Mohon hubungi saya jika ada pertanyaan lebih lanjut. Saya ucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatannya.
Soraya F.
Cataga Ltd.
soraya.serumah@gmail.com
http://serumah.com/