Mardiana Umari

Assalamuallaikum,
Di Instagram aku follow akun milik kak Mardiana Umar dengan nama akunnya dydyanaa, nahh terus dari situuu aku kepoin kak mardiana :D
Dan ternyata tulisan-tulisan caption yang diposting di Instagram menginspirasi banget :)
Maka itu akuu mau share disini sekalian ngenalin ama kak Mardina Umari ke temen-temen muslimah, soalnya mau share cerita hiijrah hijab syar'inya juga :D
Boleh yahh :D
Okee
Mardiana Umari adalah seorang muslimah berhijab syar'i lahir di samarinda 18 Januari 1993 *seumurankita:D
Nama panggilan dirumah "diana", kalo sama temen-temen deket dipanggil "mar" kata temennya kalo diapangil diana kebagusan,xixi :D lucuuu juga yakk temenya kak mardiana iki :D
Tapi ternyata ada juga lohh yang panggil mamah, soalnya status sosial medianya tentang agama mulu :D
*mamahdedeh kali maksudnya :D
Kak Mardiana Umari ini rumahnya dikalimantan tepatnya di Samarinda, wahhh jadi nambah temen lagi aku disebrang pulau,:D
Oiyaa kak Mariana Umari juga temennya kak Antika pemilik aku likeislam di Instagram:)
Merka temenanya yaa lumayan deket karena pernah punya masalah yang sama, jadi hati dan pikirannya kloppp gituuu...
*Mauuu juga dong temenan lumayan deket sama kak Antika yang jago nulis, masternya penasehat dan penyemangat di Instagram:D hihi

Ini media sosialnya kak Mardiana Umari :)
Instagram  :  dydyanaa
Tumlr        : http://dydyanaa.tumblr.com/
twitter       : @dydyanaa

Oiyaa ini alasan temen-temen ada yang manggil mamah, karena suka posting tttng agam :)
Dan ini adalah postingan di Instagram yang lagi bahas ttng agama,
*aku repost di blog kuu yah kak :D
Cekidotttttt



PROUD TO BE MUSLIMAH!
Adalah tentangmu wanita, teduhmu penyeka gundah gulana, seperti teladan Bunda Khadijah yang menenangkan Rasulullah ketika gusar menerima wahyu pertama.
Adalah tentangmu wanita, cerdas mu tak kalah hebatnya, tersingkap dalam luasnya pengetahuan dan wawasan Bunda Aisyah yang menjadikan beliau rujukan berbagai cabang ilmu agama.
Adalah tentangmu wanita, tabah mu tiada tara, tersirat dalam kisah Bunda Fatimah yang tabah menggiling gandum dengan tangannya sendiri hingga terluka, padahal ia putri insan paling mulia, putri dari Nabi penyempurna Risalah Agama.
Adalah tentangmu wanita, sungguh sabar mu berbuah pahala, lihatlah bunda Asiyah yang bersabar bersuamikan Firaun yang kekejamannya tak terkira, Bunda Asiyah bersabar dan berdoa “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam Surga itu”
Adalah tentangmu wanita, tegarmu luar biasa, seperti kisah Bunda Hajar yang tegar ditinggal Nabi Ibrahim di padang tandus tak berpenghuni tak berair hanya ditemani nabi Ismail kecil, tawakal dan taqwa bunda Hajar tercermin saat berkata “Kalau Allah yang menyuruhmu meninggalkan kami disini, maka pergilah, Allah takkan menyia-nyiakan kami”
Adalah tentangmu wanita, kau begitu istimewa di hadapanNya, nama mu menjadi salah satu nama surat dalam ayat-ayat cintaNya, terurai lah surat An Nisa.
Adalah tentangmu wanita, bukan tentang cantiknya rupa melainkan tentang tertutupnya aurat sempurna maka anggun mu benar-benar terjaga.
Adalah tentangmu wanita, dari rahim mu itulah kelak akan lahir generasi penerus perjuangan para Anbiyya.
Adalah tentangmu wanita, begitu banyak kisah tentangmu yang diceritakan dari masa ke masa, tentang kisah teladan maupun kisah menyedihkan bahwasanya penghuni neraka paling banyak adalah wanita.  istiqomahlah dijalanNya, kehormatanmu jagalah, wanita-wanita mulia generasi salafush shalih teladanilah, suami mu taatilah, semoga kelak hadirmu dinanti-nantikan penduduk surga. Aamiin :) ❤ “Perempuan yg menegakkan shalat 5 waktu, berpuasa Ramadhan, taat pada suami, akan masuk Surga dari pintu mana saja dia suka.” (HR.Bukhari) ❤ "Kebaikan seorang wanita solehah sama seperti amalan 70 orang para siddiqin”. (Imam Subkiy)


Perintah menundukkan pandangan untuk para muslimin dan muslimah aslinya sudah jelas banget tertulis dalam QS. An nur:30-31, Tandzillah kitabillah roybafiih <3

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah menjelaskan:
Pandangan merupakan pangkal bencana yang menimpa manusia. Sesungguhnya pandangan akan melahirkan lintasan dalam hati. Kemudian lintasan hati akan melahirkan pikiran. Pikiran akan melahirkan syahwat. Syahwat membangkitkan keinginan. Kemudian keinginan itu menjadi kuat, dan berubah menjadi tekad yang bulat. Maka apa yang tadinya melintas dalam pikiran menjadi kenyataan, dan itu pasti akan terjadi selama tidak ada yang menghalanginya. Maka sungguh bagus suatu nasihat dari seorang sahabat :"Kesabaran dalam menundukkan panydangan masih lebih ringan daripada kesabaran dalam menanggung beban sakit setelahnya.” Subhanallah!

#Selfreminder

Mari menundukkan pandangan, tak hanya untuk menghindari nafsu syahwat dari memandang yang tak halal, tapi juga menundukan pandangan dari mencari-cari kesalahan orang lain, menundukkan pandangan dari memandang yang bukan hak kita, menundukkan pandangan dari aib-aib saudara seiman yang nampak dihadapan kita, menundukkan pandangan dari segala hal yang bisa membuat kita marah, dan menundukkan pandangan dari segala hal yang membuat kita menjadi berpenyakit hati. "sesungguhnya penglihatan, pendengaran, dan hati akan diminta pertanggung-jawabannya" (QS. Al isra:36)


Allah ‘Azza wa Jalla membagi manusia menjadi dua:
syakuur (yang bersyukur) dan kaafuur (yang kufur). Hal yang paling dimurkai oleh-Nya adalah kekafiran dan orang-orang kafir. Sedangkan, hal yang paling dicintai oleh-Nya adalah kesyukuran dan orang-orang yang pandai bersyukur. "Dan ingatlah ketika Rabb-mu memberitahukan, jika kalian bersyukur niscaya Aku akan tambah bagi kalian. Dan jika kalian kufur, sesungguhnya adzab-Ku itu amatlah berat.” (QS. Ibrahim: 7)

Syukur seorang hamba itu terdiri atas tiga rukun, yaitu:
1. Secara batin mengakui nikmat.
2. Secara lahir membicarakannya.
3. Menjadikannya sebagai sarana untuk lebih taat kepada Allah.

Jadi, syukur itu berkaitan dengan hati, lisan dan anggota badan sekaligus. Hati untuk ma’rifal dan mahabbah. Lisan untuk memuji. Anggota badan untuk menggunakannya dalam menaati Allah dan mencegah dari bermaksiat kepada-Nya.

Seseorang bertanya kepada Abu Hazim. “Apakah syukurnya dua mata itu, wahai Abu Hazim?” Ia menjawab, “Jika kamu melihat kebaikan sebarkanlah, dan jika kamu melihat keburukan tutupilah!" Orang itu bertanya lagi, “Bagaimana syukurnya dua telinga?” Abu Hazim menjawab, “Jika kamu mendengar kebaikan peliharalah, dan jika kamu mendengar keburukan cegahlah!” Orang itu bertanya lagi, “Bagaimana syukurnya dua tangan?” Abu Hazim menjawab, “Jangan kamu gunakan ia untuk mengambil barang yang bukan haknya! Juga penuhilah hak Allah yang ada pada keduanya!” Orang itu bertanya lagi, “Lalu bagaimana syukurnya perut?” Abu Hazim menjawab, “Hendaknya makanan ada di bagian bawah, sedangkan yang atas dipenuhi dengan ilmu!” Orang itu bertanya lagi, “Bagaimana syukurnya kemaluan?” ia menjawab dengan membaca firman Allah: "Dan orang-orang yang menjaga kemaluan mereka. Kecuali kepada istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki. Maka mereka tidaklah tercela. Dan barangsiapa mencari selain itu semua, merekalah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Mukminun: 5-7)
Orang itu bertanya lagi, “Bagaimana syukurnya dua kaki?” Ia menjawab, “Jika kamu melihat seseorang yang shalih meninggal, segera teladani amalannya. Dan jika mayat itu orang yang tidak baik, segera jauhi amal-amal yang dia kerjakan"




Yuppp itu tadii caption dari Instagram milik kak Madiana Umari
Semoga menginspirasi, :) Aamiin
Seneng banget baca tulisannya kak Mardiana Umar, jleppp banget ngeanaa banget :D
Seblumnya juga ini aku copas dari tulisannya kak Mardiana Umari yang pas banget sama akuu, tulisannya disini  >>>  repost :  Mardaiana Umari
Selalu ditunggu yahhh kak Mardiana Umari postiangan postingannya :)
Lanjut ke Cerita Hijab Syar'i kak Mardiana Umari yahhhh :)
Diwawancarai via WA (Whatsapp) secara langsung denganku*ciee:D
Okeee langsung ajaa yahhh,
berikut ini adalah cerita hijrah hijab syar'i kak Madiana Umari,
Langsung copas ajaaa dah hasil wawancaranya :)
Ini diaa wawancara versi dialog :D


Kak Ceritaain dongss cerita hijab syar'inya beserta hijaranya :)

Oohh pengalaman hijrah ya.. Masha Allah
Hahah Malu sebenernya,
kalo aku berhijabnya baru aja kok, kurang lebih 15 bulan yang lalau (terhitung dar desember 2014 ) 
Malu kenapa ?? Malu karena ngiri sama yang lebih cepet pake hijabnya hehe
Tapi gak papa lah yaa.. Setidaknya dapat rezeki hidayah Allah itu mahaaaaal banget.
Diluar sana masih banyak yang belum tersentuh hidayah Allah.
Jadi cerita hijrahnya sih..
Hmm mungkin kira-kira 2 tahun lalu. Waktu itu lagi banyak masalah aja.
Ada masalah keluarga, sama temen main, sampe masalah hati juga :D
Tahun pertama berhijab itu galau banget aja, hehe sepertinya masalah gak selesai-selesai
Hati pikiran sempit semua rasanya, gak ada tenang-tenangya banget.
Ehhh
Tiba-tiba iseng nemu satu buku yang nuansa nya agama-agama gitu. Iseng aja baca..
Terus ada kutipan dari Qur'an di bukunya.. " Dan ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang"

Jlep!
Pas baca kutipan itu saat itu juga langsung muhasabah sendiri.
Selama ini aslinya jauh banget sama Allah. boro-boro berhijab. Shalat pun sehari 2 atau 3 kali aja.
Kebetulan punya orang tua yang "biasa aja" pemahaman ilmu agamnya. Jadi gak pernah tau-tau banget ilmu syar'i itu..
Pernah baca Qura'an tapi cuma ayatnya aja bukan artinya, jadi dulu taunya berhijab itu semacam anjuran bukan kewajiban dll. pokoknya dulu buta tuli banget sama hukum syariat Islam.
Setahun pertama sebelum berhijab itu jadi aku mulai rajin shalat.. berharap dapat ketenangan hati.
Ternyata bener... Masha Allah hati adem banget rasanya tiap habis sholat.
karena itu aku jadi mulai suka baca buku agama. jadi tau kalo sholat gak cuma yang wajib..yag sunnah penuh keutamaan juga banyak.. jadi awal hijrah aku cuma perbanyak sholat dan baca buku agama, terus baca buku hadist-hadist gitu.. entah kenapa ada kenikmatan tersendiri saat aku "mencoba taat"
Setahun hijrah itu belum berhijab.. tapi udah suka belajar agama sendiri gitu dari buku, internet, follow2 akun dakwah, dll
Sampai suatu hari ya gitu nemu tausiyah hijab.
dari sana aku tau bahwa perempuan Islam  yang sudah dewasa (baligh) WAJIB berhijb. dan aku juga jadi tu bagaimana hijab yang sebenernya baik.
Hijab Syar'i, pakaian longgar, khimar panjang menutup dada, kaus kaki, pokoknya pakaian yang bisa kita bawa untuk shalat begitulah pakaian muslimah seharunya :)

Dulu udah tau "ilmunya" tapi gak langsung pake hijab, masih ada rasa malu dan enggan, hehe
Tapi Alhamdulillah pas udah tau ilmunya gitu, kalo dijalan jadi suka memperhatiin yang pake hijab.
Kan diluar sana macem-macem ya penampilan muslimah. Ada yang berhijab tapi masih hijab gaul, tabarruj,dll. Ada juga yang memang hijabnya senderhana syar'i
Jadi dulu kalo dijalan suka memperhatikan mereka-mereka yang berhijab :)
dan Masha Allah, timbul pemahaman juga kalo memang muslimah yang hija syar'i jauh leih anggun, lebih rapi, lebih soap

Gak pernah tebesit niatan untuk berhijab, dulu mikinya "gak papa deh gak pake hijab yang penting aku shalat, aku mencoba ajdi yang baik buat Allah" dulu mikirnya gitu karena sama seperti postingan Ig(Instagram) ku kemarin >>>> Ini postingan di Instagramnya klik aja :D
ada beberapa muslimah berhijab dalam keseharianku tapi perilakunya menyakiti.
Dulu kan mikirnya aku gak mau kayak mereka,hehe

Makin hari makin seneng dan bangga liat mereka yang berhijab syar'i...
Ntah yang ketemu langsung dijalan apa via instagram..
Jadi ngiri aja...pengen nyoba berhijab seperti mereka jadinya.
Jadi satu hari itu aku ada iseng pergi ke mol dengan langsung berhijab syar'i
Bermodalkan gamis bekas lebaran dan khimar seadanya dirumah ang dipake biasa aja jadi nutup dada,  aku pergi ke mol
dan Masha Allah...nyaman banget...berasa aman pake pakaian syar'i padahal sebelumnya belum pernah..
Terus besoknya aku jalan lagi keblok depan rumah aja mau ke alfa gitu..tapi ga pake hijab, pake baju biasa aja.. seperti keseharian biasanya..celana panjang jeans.. pake kaos dan cardigan
Dulu sih ga mikir "dosa nih gak nutup aurat" tapi terasa aja bedanya..lebih aman nyaman berhijab dan tertutup seperti kemaren saat ke mol".

Alhamdulillah sejak itu.. tiap keluar rumah selalu berhijab.
Alhamdulillah Allah berikan ilmunya, dulu baru Allah kasih kemudahan diri buat mantap berhijab langsung syar'i tanpa tersesat dulu di dunia jilbab gaul.

Nah seiring perjalanan hijrah itu juga alhamdulillah masalah yang menyempitkan hati dan pikiran jadi perlahan tapi pasti terselesaikan.
Begitulah cara Allah nuntun aku buat hijrah.. dari masalah dunia, masalah hati yang menyempitkan dada.. berjuang jadi rasa nikmat yang Allah hadirkan karena dulu aku mencoba taat. walau tanpa aku sadari.. hehe kan niat sholat dana baca buu agamana buat cari ketenangan aja ya... tapi ternyata Allah kasih balasan yang jauh lebih banyak dan lebih berharga dari sekedar ketenangan hati..Alhamdulillah..



Yupppp..ituuuuu cerita hijarahnya kak Mardiana Umari :)
Diceritakan secara detail ampe berparagrap-paragrap:D
Akuu juga sukaa nyimaknya maka itu semuaaa aku share disini :D
Semoga cerita hijrahnya kak Mardiana Umari dapat menginspirassi Muslimah-Muslimah yang baca dipositang ini :)
Mauuu kenalan lebih dekat dengak kak Mardiana Umari, followw medsosna :D

Terimakasih kak Mardiana Umari sudahh mau akuuu kepoin :D
Makasih kak udah follback aku di Instagram :)
Saling mengingtkan dalam kebaikan yah kak :)
Semoga makin istiqomah, dan selalu diberikan perlindungan sama Allah :)
Aamiin


0 komentar:

Posting Komentar

Mauu komentar ? silahkan :D
Maaf jika ada penulisan kata yang kurang jelas hihi kadang suka typo
Jika ada kesalahan dalam postingan, silahkan kasih komentar dan saran yah hihi
Terimakasih banyak :)